Minggu, 31 Mei 2009

Renungan terhadap Hasil Evaluasi Belajar

Oleh : Edy Yusmin
HASIL evaluasi belajar (kelulusan) siswa dijenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah cukup memprihatinkan, baik bagi siswa, orangtua, maupun masyarakat umumnya. Bahkan seorang pengamat pendidikan mengatakan bahwa kenyataan ini menunjukkan mutu pendidikan di Kalbar masih rendah. Ironisnya beberapa waktu sebelumnya ada sebagian pejabat terkait mengatakan optimis UAN meningkat dan lebih baik dari tahun sebelumnya (Pontianak Post, 7 Juni 2005), Diknas Kalbar Optimis Siswa Lulus 99 Persen (Pontianak Post, 13 Juni 2005), Dewan dan Diknas Kota Optimis Siswa SD Lulus 100 Persen (Pontianak Post, 14 Juni 2005).

Namun dibalik kenyataan tersebut, semua komponen yang merasa terlibat dengan proses pendidikan di Kalbar ini perlu melakukan renungan dan evaluasi diri masing-masing, serta tidak saling menyalahkan atau melempar tanggungjawabnya.

Para pakar pendidikan mengatakan bahwa keberhasilan belajar dipengaruhi oleh berbagai komponen. Oleh karena itu setiap pihak terkait perlu merenungkan apa saja yang telah dilakukan selama ini?

Bagi para pendidik sebagai tenaga lapangan yang terlibat langsung dengan proses pembelajaran, apakah benar telah melaksanakan tugas sesuai dengan tuntutan profesinya? Apakah benar yang telah dipaparkan dari hasil penelitian bahwa sebagian guru belum atau tidak sering melakukan evaluasi-evaluasi formatif? Pernahkah para guru mencermati kesulitan belajar siswanya dan faktor penyebabnya? Bagi guru-guru yang telah mengikuti pelatihan-pelatihan peningkatan mutu, apakah pernah atau sering menerapkan hasilnya setelah kembali dari pelatihan?

Ketika dilakukan peninjauan kebeberapa sekolah, ternyata tidak begitu tampak perbedaan aktivitas pembelajaran yang dilakukan antara guru yang telah mengikuti suatu pelatihan dengan guru yang sama sekali belum mengikuti pelatihan. Bahkan ada guru/sekolah yang baru siap dengan media pembelajarannya ketika dikunjungi/ditinjau. Namun ada juga para pendidik di suatu sekolah sudah siap dengan perubahan/kebijakan yang sedang dilakukan.

Bagi para Kepala Sekolah yang bertugas memfasilitasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, apakah benar-benar sudah memberikan fasilitas yang layak dan memadai? Apakah para Kepala Sekolah tahu media/alat pembelajaran yang dibutuhkan para guru dengan mencermati media/alat yang tercantum di setiap Rencana Pembelajaran yang dibuat guru? Kenyataan dilapangan menunjukkan ada sebagian guru di salah satu SMP yang mengeluh karena harus menyediakan alat /media pembelajaran sendiri, atau memfotocopy sendiri bahan yang akan dibagikan kepada siswanya. Apakah dana-dana hibah untuk peningkatan mutu seperti BOMM telah digunakan secara tepat?

Bagi para penilik dan pengawas yang bertanggung jawab dalam memonitoring dan mengevalausi proses pembelajaran oleh guru, apakah benar telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan jabatan pengawas? Apakah benar yang dipaparkan dari hasil penelitian bahwa pengawas/penilik sebagian besar hanya melakukan monitoring dibidang administratif? Apakah pembagian waktu tugasnya di lapangan sudah proporsional?

Pejabat dinas terkait perlu merenungkan apakah telah menempatkan kepala-kepala sekolah secara tepat dan benar, sehingga diharapkan mampu mengelola unit sekolahnya dan dapat memberdayakan para guru? Apakah telah memberikan dukungan yang memadai demi terciptanya proses pembelajaran yang berkualitas? Apakah pertanyaan-pertanyaan optimis di atas punya dasar yang kuat?

Bagi para anggota tim penyusun alat evaluasi, apakah instrumen yang disusun telah memenuhi kriteria sebagai alat instrumen yang baik atau valid, ataukah instrumen evaluasi dibuat mengukur kemampuannya sendiri yang sudah menjadi sarjana? Apakah sudah dilakukan analisis terhadap standar penguasaan minimal materi bagi siswa yang mengikutinya di setiap jenjang pendidikan dalam menyusun evaluasi?

Khusus bagi para siswa yang mengikuti evaluasi, apakah benar-benar sudah mempersiapkan diri menghadap

sumber: http://arsip.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Opini&id=93494

Tidak ada komentar: