Minggu, 31 Mei 2009

Pembelajaran Aktif

This e-mail address is being protected from spam bots, you need JavaScript enabled to view it

Pembelajaran aktif

Metode pembelajaran aktif (active learning method) diperkenalkan setelah banyak kalangan guru dan dosen merasakan ketidakpuasannya terhadap pemahaman siswa/mahasiswa terhadap materi ajar. R. A. Millikan, seorang fisikawan pemenang hadiah nobel yang terkenal dengan percobaan titik minyaknya termasuk di antara fisikawan yang sangat peduli dengan proses belajar-mengajar. Ia tidak puas dengan keadaan umum perkuliahan yang ia amati di Eropa dan di Universitas Columbia, tempat ia mengajar, pada masa itu [1,2]. Pengalaman yang sama dialami David Bligh [2,3] dan Ohmer Milton [2,4]. Berdasarkan penelitian terhadap dampak perkuliahan pada 200 kelas yang ia teliti, Bligh mendapatkan kesimpulan bahwa kuliah hanya baik untuk memberikan inspirasi dan mentransmisikan informasi, namun tidak efektif untuk mengajarkan konsep. Milton menjumpai bahwa separuh mahasiswanya yang dipilih secara acak untuk tidak mengikuti kuliah memperoleh prestasi yang sama baik dengan mahasiswa yang mengikuti kuliah. Meskipun penelitian-penelitian di atas dilakukan pada tingkat pendidikan tinggi namun kami yakin bahwa kesimpulan serupa akan diperoleh apabila penelitian yang sama dilakukan pada tingkat pendidikan menengah atas.

Sumber: http://ganeshana.org/index.php?option=com_content&task=view&id=17&Itemid=1

Tidak ada komentar: