Pasalnya, untuk memenuhi program tersebut, harus ada koordinasi dan komitmen bersama, mulai dari penyiapan lahan bagi lokasi, aturan yang efektif dan pasti, perizinan yang mudah, pendanaan yang memadai, baik dari pemerintah maupun perbankan, serta kemudahan dan dukungan kebijakan yang penuh.
Demikian disampaikan Menteri Negara Perumahan Yusuf Asy'ari dalam keterangan pers dan sebagaimana disampaikan dalam bahan tertulis rapat koordinasi bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla di Istana Wapres,
Dalam rapat itu hadir di antaranya Menneg BUMN Sofyan Djalil, Gubernur DKI Jakarta, Direktur Utama Perumnas Arief Himawan, dan Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Teguh Satria.
"Jadi, program 1.000 tower merupakan proses pembelajaran bagi kita semua, mulai dari pemerintah pusat, daerah, pengembang, masyarakat, termasuk juga kalangan akademisi dan asosiasi profesi. Ini agar di masa datang, program tersebut bisa berjalan dengan baik," tandas Yusuf Asy'ari.
Menurut Yusuf, diakui hingga kini sudah terdapat 552 pengajuan
Adapun untuk DKI sudah terdapat
Yusuf mengatakan, program 1.000 rusun memang semula ditargetkan 2011 mendatang dan bukan 2009. Padahal, dalam catatan Kompas, program itu semula ditargetkan
Hingga saat ini, lanjut Yusuf, untuk rusunawa baru terbangun 36.000 unit dari target 60.000 unit. Adapun tower-nya akan dicapai dengan cara bertahap. Sampai dengan tahun 2009 akan selesai dibangun 100 tower lagi, meskipun targetnya hanya 25 tower saja. "Ini berarti akan tercapai 200 persen," tambah Yusuf.
Sumber: http://www.kompas.com/read/xml/2009/01/20/21223083/menpera.akui.program.1.000.tower.sebagai.proses.pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar