Sabtu, 30 Mei 2009

Ditolak, Jam Sekolah Maju

JAKARTA, SENIN — Rencana Pemprov DKI memajukan jam masuk sekolah dari pukul 07.00 menjadi pukul 06.30 bisa menghambat perkembangan otak maupun fisik para pelajar. Memajukan jam masuk sekolah berarti mengurangi jam tidur para pelajar.

Berkurangnya jam tidur anak-anak usia sekolah akan menghambat perkembangan otak dan fisik anak-anak tersebut. Selain itu, kondisi kurang tidur yang berlangsung lama membuat anak-anak usia sekolah mengalami depresi dan mengurangi kemampuan berpikir secara permanen.

Demikian disampaikan psikolog Universitas Indonesia (UI) Suhati Kurniati. Menurut Suhati, bukan pekerjaan mudah mengubah pola tidur anak-anak usia sekolah mengingat mereka telah memiliki pola tidur sedemikian rupa karena mereka masuk sekolah pada pukul 07.00.

Kurang tidur juga membuat anak-anak usia sekolah kehilangan kesempatan tumbuh kembang secara sempurna. Oleh karena itu, kebijakan memajukan jam masuk sekolah bisa membuat para pelajar kurang tidur yang pada akhirnya membuat mereka terhambat dalam menerima pelajaran.

”Mereka sedang dalam masa pertumbuhan dan membutuhkan hormon pertumbuhan yang banyak dan sempurna. Padahal hormon pertumbuhan akan muncul lebih banyak di saat anak sedang tidur. Kalau waktu istirahat mereka terganggu, tentunya perkembangan fisik dan otak anak terhambat,” kata Suhati.

Anak-anak usia SD sampai SMA mesti mendapatkan tidur yang cukup setiap harinya. ”Bila kurang tidur, siswa akan depresi,” ujar Suhati. Suhati menambahkan, argumen bahwa siswa dapat meneruskan tidurnya di mobil dalam perjalanan ke sekolah sangat tidak tepat.

Dalam pernyataan terpisah, pengamat pendidikan Lody Paat mengatakan, kebijakan memajukan jam masuk sekolah akan mengganggu proses belajar-mengajar di sekolah. Menurut Lody, fakta di lapangan, banyak siswa memiliki masalah dengan bangun pagi.

”Bila jam masuk sekolah dimajukan, akan makin banyak siswa yang kesulitan. Selain itu, sangat sulit mengubah kebiasaan bangun siswa yang sudah dijalani selama bertahun-tahun, sekalipun hanya dimajukan 15 menit,” katanya.

Lody menambahkan, ”Jadi mustahil proses belajar-mengajar akan berjalan baik bila para siswa di sekolah kurang tidur. Hal ini justru mengurangi kualitas pendidikan.”

Sumber: http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/24/0818358/ditolak.jam.sekolah.maju

Tidak ada komentar: