Sabtu, 30 Mei 2009

Permainan Tradisional Diusulkan Masuk Kurikulum

MEDAN, RABU--Aneka permainan tradisional diusulkan dijadikan muatan lokal pada kurikulum pendidikan setidaknya diperkenalkan sejak Sekolah Dasar (SD), guna meredam dampak perubahan peradaban yang cenderung kearah negatif.

Staf peneliti Balai Bahasa Medan (BBM), Agus Mulia, di Medan, Selasa, mengatakan, dewasa ini anak-anak sudah terlalu jauh melangkah mengenal permainan modern seperti play station, video games maupun permainan lainnya yang cenderung memaksa orangtua untuk memenuhi kebutuhan itu.

"Kalau di sekolah sudah ada muatan lokal permainan tradisional, maka para orangtua tidak perlu lagi mengeluarkan biaya mahal untuk memberikan permainan tersebut pada anaknya," katanya.

Selain itu, dengan masuknya permainan tradisional masuk kurikulum muatan lokal juga sekaligus mengantisipasi musnahnya aneka permainan yang merakyat dan mendidik itu.

"Anak jaman sekarang tidak lagi mengenal permainan seperti gasing, galasin, petak umpet, benteng, maupun patok lele. Padahal aneka permainan tradisional itu memiliki nilai filosofis yang sangat tinggi demi memupuk rasa kebersamaan,"katanya.

Nilai budaya tradisional rasa sosial yang ada pada masyarakat kian lama semakin tersisih dari kehidupan masyarakat terutama untuk anak-anak.

Mengantisipasi hal itu anak-anak pada usia sekolah terutama pada tataran SD hendaknya sudah diperkenalkan permainan tradisional. Dengan begitu kebudayaan dan rasa sosial yang tinggi dapat dimiliki anak-anak sejak dini.

Pengamat pendidikan Universitas Sumatera Utara (USU), Zulnaidi,mengatakan, permaianan tradisional sangat baik jika diajarkan di sekolah, namun permaian yang akan dijadikan kurikulum muatan lokal tersebut harus mengandung unsur-unsur edukasi.

"Untuk mewujutkan hal itu disetiap sekolah, dinas pendidikan harus menjalin kerjasama dengan dinas pariwisata agar muatannya lebih terpola terhadap anak didik," katanya.(ANT)

Sumber: http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/19/07314438/permainan.tradisional.diusulkan.masuk.kurikulum

Tidak ada komentar: