Selasa, 17 Maret 2009

Model Pembelajaran e-Learning dan Kemandirian Belajar

Meskipun sudah agak ketinggalan, tidak ada salahnya kita sebagai sivitas akademis, terus menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi terutama teknologi informasi. Dalam tulisian ini saya ingin share mengenai perkembangan model pembelajaran e-learning yang terus berkembang. Apa dan bagaimana sih sebenarnya model pembelajaran e-learning untuk mendukung aktivitas belajar mandiri mahasiswa.

Kalau sebelumnya kita memahami e-learning hanya sekedar belajar secara online, namun sebenarnya lebih dari itu. e-learning memiliki karakteristik open alias terbuka, fleksibel dan distributed. Disamping itu, e-learning bisa terjadi secara online, offline (walau dengan hanya satu stand alone komputer), sinkronous (chatting, video conference), asinkronous (e-mail, milist, forum) baik secara individu maupun kelompok.

Pada dasarnya model pembelajaran e-learning bersifat self-faced dengan kata lain e-learningstudent-centered, karena mahasiswa-lah yang memiliki otonomi untuk menentukan apa yang akan ia pelajari, bagaimana memplejarainya (secara kelompok atau individual), melalui apa belajarnya (offline, online, chatting, e-mail, forum diskusi), dan dimana belajarnya. (Uwes Anis Chaeruman (2008). mencirikan pembelajaran dengan sistem belajar mandiri. lebih bersifat

Adapun tugas penyelenggara, khususnya dosen adalah sebagai fasilitator atau manajer pembelajaran agar semua kombinasi model pembelajaran dapat optimal berjalan sehingga menjadi efektif, efisien, dan juga menarik tentunya.

Ada empat bentuk aktivitas Model pembelajaran e-learning adalah sebagai berikut :

  1. Individualized self-paced e-learning online yaitu pebelajar dapat belajar secara mandiri dengan cara mengakses informasi atau materi pelajaran secara online via intranet atau internet. Dimana kampus memiliki fasilitas intranet. dosen menyediakan sumber belajar, baik dalam bentuk teks (text-based content) seperti pdf, ppt, doc, atau sejenisnya, atau dalam format multimedia (multimedia-based content) seperti video streaming, animasi, game dan lain-lain dalam server intranet tersebut. Dosen/mahasiswa kemudian dapat mempelajarinya kapan saja, materi apa saja yang sesuai dengan minatnya, dimana saja (tidak harus dalam kelas, yang jelas bisa mengakses intranet tersebut) secara individu.
  2. Individualized self-paced e-learningoffline yaitu situasi dimana mahasiswa mempelajari materi belajar melalui paket-paket pembelajaran seperti video pembelajaran, CD-interaktif (multimedia pembelajaran), e-book, dan lain-lain yang tidak dilakukan melalui jaringan intranet atau internet.
  3. Group-basede-learningsynchronousely yaitu mahasiswa secara berkelompok mengikuti pembelajaran dalam waktu yang sama walau dari tempat yang berbeda melalui tool komunikasi sinkronous seperti chatting (text-based conferencing), konferensi audio dua arah (two-way audio conferencing), atau konferensi video (video conferencing) baik melalui intra atau internet.
  4. Group-basede-learningasynchronousely yaitu siswa atau mahasiswa secara berkelompk mengikuti proses pembelajaran melalui intra atau internet tapi komunikasinya tidak real time, tapi tertunda (delayed) dengan e-mail, forum diskusi, mailing list, atau asynchronous (offline) chatting.

Tidak ada komentar: